0 Comments

Work From Home (WFH) memberi fleksibilitas luar biasa, tidak perlu commuting, bisa kerja dari mana saja, dan waktu yang lebih fleksibel. Namun di balik semua keuntungannya, ada satu tantangan besar: menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan.

Tanpa batas ruang yang jelas antara rumah dan kantor, sering kali pekerjaan jadi “ikut pulang” bahkan sampai malam. Nah, agar WFH tetap produktif tanpa mengorbankan waktu pribadi, simak beberapa strategi berikut:

1. Buat Jadwal Harian yang Konsisten

Salah satu kunci utama menjaga keseimbangan adalah mendisiplinkan waktu kerja. Tentukan jam mulai dan jam selesai kerja seperti di kantor. Misalnya, kerja mulai pukul 08.30 dan selesai pukul 17.30. Konsistensi ini membantu otak mengenali batas waktu kerja.

2. Pisahkan Ruang Kerja & Ruang Pribadi

Meski rumah terbatas, usahakan ada ruang khusus untuk bekerja—meja kerja, sudut ruangan, atau pojok yang tidak terganggu aktivitas rumah. Saat kamu berada di sana, artinya kamu “sedang kerja”. Begitu kamu tinggalkan, artinya pekerjaan selesai.

3. Gunakan To-Do List atau Time Blocking

Tanpa struktur kerja yang jelas, hari kerja bisa terasa kacau. Buatlah daftar tugas harian, atau gunakan metode time blocking (alokasikan waktu spesifik untuk tiap tugas). Ini membantu kamu fokus dan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

4. Tetapkan Batasan dengan Keluarga di Rumah

Berkomunikasilah dengan orang serumah tentang jam kerja dan pentingnya fokus saat WFH. Kamu bisa gunakan tanda seperti “jangan ganggu” di meja kerja, atau set waktu istirahat untuk berkumpul bersama keluarga.

5. Sisipkan Waktu Istirahat & Aktivitas Pribadi

Bekerja di rumah bukan berarti harus “on” terus. Ambil jeda 5–10 menit setiap 1 jam untuk stretching, berjalan sebentar, atau mengisi air minum. Jadwalkan juga waktu makan siang yang cukup, serta waktu sore untuk menutup hari.

6. Matikan Notifikasi di Luar Jam Kerja

Banyak pekerja WFH tergoda membalas chat kerja hingga malam hari. Jika tidak urgent, biasakan mematikan notifikasi email atau aplikasi kerja setelah jam kerja selesai. Ini penting untuk menjaga kesehatan mental dan kualitas hubungan pribadi.

7. Akhiri Hari Kerja dengan Rutinitas Penutup

Sama seperti “pulang kantor”, buatlah ritual akhir kerja: rapikan meja, tutup laptop, buat to-do list untuk besok. Ini memberi sinyal ke otak bahwa pekerjaan sudah selesai dan waktunya beralih ke kehidupan pribadi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts