
Pendahuluan
Banyak profesional saat ini mulai mempertimbangkan career shift atau perubahan jalur karier. Salah satu yang sering terjadi adalah peralihan dari Editor Konten menuju dunia Digital Agency.
Perubahan ini bukan tanpa alasan. Industri kreatif, khususnya digital marketing, berkembang pesat selama beberapa tahun terakhir. Permintaan akan konten, strategi pemasaran, hingga kampanye digital terus meningkat. Bagi seorang Editor Konten, skill dasar menulis, mengedit, dan memahami audiens bisa menjadi bekal kuat untuk masuk ke digital agency.
Mengapa Editor Konten Cocok Masuk ke Digital Agency?
- Skill Menulis & Storytelling
Editor terbiasa menyusun narasi agar mudah dipahami. Di digital agency, kemampuan ini penting untuk copywriting, social media, hingga iklan digital. - Keterampilan Riset
Seorang editor terbiasa melakukan fact-checking dan riset. Ini sangat berguna untuk menyusun strategi konten dan memahami target audiens. - Detail-Oriented
Kesalahan kecil dalam konten bisa berdampak besar. Ketelitian seorang editor menjadi nilai tambah dalam membuat materi pemasaran digital yang rapi dan profesional. - Pemahaman Audiens
Editor sudah terbiasa menyesuaikan gaya tulisan dengan target pembaca. Hal ini sangat relevan di dunia digital marketing yang berorientasi pada customer persona.
Skill Baru yang Harus Dipelajari
Agar transisi lebih mulus, ada beberapa skill tambahan yang perlu dipelajari:
- Digital Marketing Fundamentals → SEO, SEM, Google Analytics, dan content strategy.
- Social Media Management → memahami algoritma, tools scheduling (Hootsuite, Buffer).
- Copywriting & Creative Writing → khusus untuk iklan, landing page, dan email marketing.
- Design & Multimedia Basics → mengenal Canva, Figma, atau Adobe Suite untuk kolaborasi dengan tim kreatif.
- Project Management → familiar dengan Trello, Asana, atau Notion untuk manajemen kampanye.
Langkah-Langkah Career Shift
- Kenali Motivasi
Apa tujuan bergabung ke digital agency? Apakah untuk memperluas skill, gaji lebih tinggi, atau mencari tantangan baru? - Bangun Portfolio Hybrid
- Masukkan hasil kerja editorial (artikel, konten majalah, blog).
- Tambahkan proyek personal atau freelance terkait digital marketing (social media post, konten SEO).
- Masukkan hasil kerja editorial (artikel, konten majalah, blog).
- Ikut Pelatihan / Sertifikasi
Platform seperti Coursera, HubSpot Academy, Google Skillshop, atau bahkan workshop lokal bisa menjadi modal belajar cepat. - Networking di Dunia Digital
Ikuti komunitas digital marketing di LinkedIn, Glints Community, atau event webinar agency. - Mulai dari Role Transisi
Misalnya: Content Specialist, Copywriter, atau Social Media Content Editor. Setelah itu bisa berkembang menjadi Content Strategist atau Account Manager.
Tantangan yang Mungkin Dihadapi
- Pace Kerja yang Cepat → agency sering punya deadline ketat.
- Kolaborasi Multidisiplin → bekerja dengan tim desain, iklan, dan data, bukan hanya sesama editor.
- KPI & Target → hasil kerja diukur dengan engagement, traffic, atau ROI, bukan sekadar kualitas tulisan.
Namun, justru tantangan inilah yang membuat kerja di digital agency menarik dan penuh peluang belajar.
Kesimpulan
Beralih dari Editor Konten ke dunia Digital Agency adalah langkah yang realistis dan menjanjikan. Skill editorial menjadi fondasi kuat, sementara skill digital marketing bisa dipelajari dan diasah. Dengan portofolio yang relevan, networking yang tepat, dan kemauan untuk belajar cepat, career shift ini bisa membuka peluang karier baru yang lebih dinamis.
Jika kamu seorang editor konten, jangan ragu untuk mencoba langkah pertama: buat portfolio digital, ambil sertifikasi singkat, lalu mulai lamar posisi di digital agency. Dunia kreatif sedang berkembang pesat, dan kemampuanmu bisa jadi aset berharga!