0 Comments

Memasuki dunia kerja pertama kali adalah pengalaman yang mendebarkan. Bagi banyak fresh graduate atau first jobbers, salah satu momen paling menegangkan adalah saat membicarakan soal gaji. Banyak yang merasa ragu, takut dianggap terlalu menuntut, atau bahkan tidak tahu bagaimana cara menyampaikan ekspektasi secara profesional. Padahal, kemampuan negosiasi gaji merupakan soft skill penting yang bisa menentukan perjalanan karier jangka panjang.

Mengapa Negosiasi Gaji Itu Penting?

  • Menghargai skill dan usaha diri sendiri: Gaji yang sesuai menunjukkan perusahaan menghargai kontribusi Anda.
  • Dasar karier jangka panjang: Nominal awal akan berpengaruh pada kenaikan gaji berikutnya.
  • Membangun kepercayaan diri: Proses negosiasi yang sehat membantu Anda lebih percaya diri dalam berkomunikasi profesional.

Tips Negosiasi Gaji untuk First Jobbers

1. Lakukan Riset Pasar

Cari tahu standar gaji untuk posisi yang Anda lamar di industri dan lokasi yang sama. Gunakan platform seperti LinkedIn, Glints, Jobstreet, atau Glassdoor sebagai referensi.

2. Kenali Value Diri Anda

Tentukan kelebihan yang bisa Anda tawarkan, seperti keahlian teknis, magang relevan, atau sertifikasi. Semakin jelas value Anda, semakin kuat posisi dalam negosiasi.

3. Fokus pada Rentang Gaji, Bukan Angka Tunggal

Berikan kisaran gaji (range), bukan angka pasti. Misalnya: “Saya berharap gaji di kisaran Rp 5–6 juta.” Ini menunjukkan fleksibilitas sekaligus memberikan ruang bagi perusahaan.

4. Pertimbangkan Benefit Lain

Selain gaji pokok, jangan lupa memperhitungkan tunjangan kesehatan, uang makan/transport, insentif, bonus, hingga peluang pengembangan karier.

5. Latih Cara Penyampaian

Gunakan bahasa profesional, jelas, dan sopan. Hindari nada menuntut, tapi jangan juga terlalu pasif. Latihan di depan cermin atau bersama teman bisa membantu.

6. Siap dengan Alternatif

Jika tawaran perusahaan lebih rendah dari ekspektasi, Anda bisa menegosiasikan benefit tambahan atau jalur percepatan evaluasi kinerja.

Kesimpulan

Negosiasi gaji bukanlah hal yang tabu, bahkan bagi first jobbers. Dengan riset yang matang, pemahaman akan value diri, serta komunikasi yang baik, Anda bisa mendapatkan kompensasi yang adil sekaligus membangun hubungan profesional yang positif sejak awal karier. Ingat, negosiasi yang sehat adalah win-win solution bagi karyawan dan perusahaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts